Ciptaan : Pance F Pondaah
Vocal : Meriam Bellina
Mulanya biasa saja
Kita saling bercanda
Berbincang seadanya
Semua biasa saja
Tak pernah kubayangkan
Akhirnya datang juga
Gelisah dan rinduku
Menyatu dalam mimpi
Malam malam begini
Termenung kusendiri
Menunggu kau di sini
Kehadiran dirimu
Di kamar sepi bisu
Kucari bayang bayangmu
Di dalam hati ini
Merindukan dirimu
Friday, February 18, 2011
Ternyata Harus Kulupakan
Ciptaan : Pance Pondaag
Ternyata harus kulupakan
Dirimu Kasihku
Walau hati harus menangis
Biarlah ku menyendiri
Mengapa begitu cepat
Kau lahir ke dunia ini
Mengapa kita bertemu
Di simpang jalan berliku
Sungguh tersiksa hatiku
Melihat kau di sana
Namun lebih hancur lagi
Bila kaupun menyayangku
Vs :
Kau yang pertama
Yang tak pernah redup
Di hati ini
Ternyata harus kulupakan
Dirimu Kasihku
Walau hati harus menangis
Biarlah ku menyendiri
Mengapa begitu cepat
Kau lahir ke dunia ini
Mengapa kita bertemu
Di simpang jalan berliku
Sungguh tersiksa hatiku
Melihat kau di sana
Namun lebih hancur lagi
Bila kaupun menyayangku
Vs :
Kau yang pertama
Yang tak pernah redup
Di hati ini
Katakan Sejujurnya
Ciptaan : Rinto Harahap
Vokal : Christin Panjaitan
Kalau dulu kita tak bertemu
Takkan pernah kurasakan artinya rindu
Kalau kita dulu tak kenalan
Takkan pernah kurasakan jatuh cinta
Kau berikan aku cinta
Dan semua yang terindah
Namun hanya sehari saja
Katakanlah katakan sejujurnya
Apa mungkin kita bersatu
Kalau tak mungkin lagi hujan
Menyejukkan hati kita
Untuk apa kau dan bersatu
Kalau tak mungkin lagi kita
Bercerita tentang cinta
Biarkanlah kupergi jauh
Kalau memang hatimu tak sayang
Mengapa dulu kau kirim surat padaku
Sampul biru tertulis namaku
Serasa terbang peluru jiwa ragaku
Namun apa yang terjadi
Kau hancurkan semua mimpi
Yang menyakitkan hati ini
Untuk apa aku di sini
Vokal : Christin Panjaitan
Kalau dulu kita tak bertemu
Takkan pernah kurasakan artinya rindu
Kalau kita dulu tak kenalan
Takkan pernah kurasakan jatuh cinta
Kau berikan aku cinta
Dan semua yang terindah
Namun hanya sehari saja
Katakanlah katakan sejujurnya
Apa mungkin kita bersatu
Kalau tak mungkin lagi hujan
Menyejukkan hati kita
Untuk apa kau dan bersatu
Kalau tak mungkin lagi kita
Bercerita tentang cinta
Biarkanlah kupergi jauh
Kalau memang hatimu tak sayang
Mengapa dulu kau kirim surat padaku
Sampul biru tertulis namaku
Serasa terbang peluru jiwa ragaku
Namun apa yang terjadi
Kau hancurkan semua mimpi
Yang menyakitkan hati ini
Untuk apa aku di sini
Aku Cinta Padamu
Ciptaan : Pance F Pondaag
Vocal : 6 Artis JEKA
Masih ingin kulihat lagi
Senyum di bibirmu
Simpatiku pada dirimu
Berawal di sini
Kekasih memang engkau lain
Dari sekian banyaknya
Akupun ikut merasakan
Hangat pribadi dirimu
Salahkah bila malam ini aku mengakui
Jatuh cinta kepadamu
Bolehkah bila malam ini
Ingin kukatakan
Aku cinta padamu
Tak pernah aku membayangkan
Kau akan hadir di sini
Menggugah kerinduan ini
Memandang dirimu
Kekasih memang kau berbeda
Di antara segalanya
Kau bawa aku mengembara
Di akan mimpi yang indah
Vocal : 6 Artis JEKA
Masih ingin kulihat lagi
Senyum di bibirmu
Simpatiku pada dirimu
Berawal di sini
Kekasih memang engkau lain
Dari sekian banyaknya
Akupun ikut merasakan
Hangat pribadi dirimu
Salahkah bila malam ini aku mengakui
Jatuh cinta kepadamu
Bolehkah bila malam ini
Ingin kukatakan
Aku cinta padamu
Tak pernah aku membayangkan
Kau akan hadir di sini
Menggugah kerinduan ini
Memandang dirimu
Kekasih memang kau berbeda
Di antara segalanya
Kau bawa aku mengembara
Di akan mimpi yang indah
Mengapa Tak Pernah Jujur
Ciptaan : Pance Pondaag
Vokal : Dian Piesshesa
Mengapa kau tak pernah lagi
Melihat dan menemani diriku sayang
Seandainya daun daun pun berbisik
Dia akan bercerita tentang hati ini
Malam malam sepi begini
Terasa panjang dan sangat menyiksa diri
Rasa sunyi rasa rindu pada dirimu
Menyatu di dalam kebisuan malam ini
Mengapa kita harus hidup tersiksa
Sedangkan rinduku rindumu menyatu
Mengapa kita berdua
Tak pernah jujur mengakuinya
Mengapa kita saling menyiksa diri
Sedangkan cintaku cintamu menyatu
Jangan biarkan membara
Api cemburu di dalam hidup ini
Vokal : Dian Piesshesa
Mengapa kau tak pernah lagi
Melihat dan menemani diriku sayang
Seandainya daun daun pun berbisik
Dia akan bercerita tentang hati ini
Malam malam sepi begini
Terasa panjang dan sangat menyiksa diri
Rasa sunyi rasa rindu pada dirimu
Menyatu di dalam kebisuan malam ini
Mengapa kita harus hidup tersiksa
Sedangkan rinduku rindumu menyatu
Mengapa kita berdua
Tak pernah jujur mengakuinya
Mengapa kita saling menyiksa diri
Sedangkan cintaku cintamu menyatu
Jangan biarkan membara
Api cemburu di dalam hidup ini
Kisah Kasih di Malam Kudus
Pance Pondaag
Salam dariku untukmu kasih
Di malam natal ini
Malam kudus suci
Damai bersamamu
Berkat melimpahmu
Gloria in exelcis deo
Masih kuingat tahun yang lalu
Di antara nyala lilin engkau tersenyum
Aku memandangmu
Dalam keharuan
Terima kasih Tuhan anugrahMu
Kelahiran Yesus
Mempertemukan aku dan dirimu
Di malam natal yang kudus
Cinta suci terukir di hati
Malam kudus suci
Seakan hanya untuk kau dan aku
Hujan turun malam itu
Di bawa payung kita berteduh
Salam dariku untukmu kasih
Di malam natal ini
Malam kudus suci
Damai bersamamu
Berkat melimpahmu
Gloria in exelcis deo
Masih kuingat tahun yang lalu
Di antara nyala lilin engkau tersenyum
Aku memandangmu
Dalam keharuan
Terima kasih Tuhan anugrahMu
Kelahiran Yesus
Mempertemukan aku dan dirimu
Di malam natal yang kudus
Cinta suci terukir di hati
Malam kudus suci
Seakan hanya untuk kau dan aku
Hujan turun malam itu
Di bawa payung kita berteduh
Kumelayangkan Mataku
Yerikho Vocal Group
Kumelayangkan mataku ke gunung gunung
Dari manakah kan datang pertolonganku
Pertolonganku datangnya dari Tuhan
Yang menjadikan semesta
Dia takkan membiarkan kakimu goyah
Dan penjagamu tak akan terlelap
Tak akan terlelap
Tak akan terlena
Dia menjaga umatNya
Dengan setia
Mentari siang
Takkan menyakitimu
Dan juga bulan
Di waktu malam
Tuhanlah yang menjagaMu
Dari segala bahaya
Tuhanlah yang memeliharakan nyawamu
Tuhanlah yang menjaga
Kehidupan umatNya
Dari sekarang sampai selamanya
la la la la
Kumelayangkan mataku ke gunung gunung
Dari manakah kan datang pertolonganku
Pertolonganku datangnya dari Tuhan
Yang menjadikan semesta
Dia takkan membiarkan kakimu goyah
Dan penjagamu tak akan terlelap
Tak akan terlelap
Tak akan terlena
Dia menjaga umatNya
Dengan setia
Mentari siang
Takkan menyakitimu
Dan juga bulan
Di waktu malam
Tuhanlah yang menjagaMu
Dari segala bahaya
Tuhanlah yang memeliharakan nyawamu
Tuhanlah yang menjaga
Kehidupan umatNya
Dari sekarang sampai selamanya
la la la la
Aku Jatuh Cinta
Ciptaan : Rinto Harahap
Vocal : Broery Pesolima
Janganlah kau berkata benci
Walau hatimu tak sudi
Biarkanlah anganku
Ikut bayang bayangmu
Ke mana saja
Mana pernah kutahu
Jatuh cinta padamu
Di dalam hati ini sayang
Hanya namamu
Bila hatimu tak sayang padaku
Jangan katakan
Bila hatimu tak sudi
O Sayang
Janganlah benci
Di dalam hati ini sayang
Hanya namamu
Di dalam hati ini sayang
Hanya wajahmu
Vocal : Broery Pesolima
Janganlah kau berkata benci
Walau hatimu tak sudi
Biarkanlah anganku
Ikut bayang bayangmu
Ke mana saja
Mana pernah kutahu
Jatuh cinta padamu
Di dalam hati ini sayang
Hanya namamu
Bila hatimu tak sayang padaku
Jangan katakan
Bila hatimu tak sudi
O Sayang
Janganlah benci
Di dalam hati ini sayang
Hanya namamu
Di dalam hati ini sayang
Hanya wajahmu
Aku Begini Engkau Begitu
Ciptaan : Rinto Harahap
Vokal : Broery Pesolima
Di dalam hidup
Di dalam doa
Di dalam mimpi
Kita bersama
Kita bersatu
Bergandeng tangan
Di alam nyata
Apa yang terjadi
Buah semangka
Berdaun sirih
Aku begini
Engkau begitu
Sama saja
Ibu bapaku
Ayah bundaku
Entah ke mana
Ingin bertanya
Aku tak tahu
Pada siapa
Air mataku
Dan air matamu
Apalah gunanya
Aku begini
Engkau begitu
Sama saja
Di dalam hidup
Di dalam doa
Kita berjanji
Membuka pintu
Buka jendela bersama sama
Tapi lihatlah apa yang terjadi
Kita selalu berbeda rasa
Aku begini engkau begitu
Biarkanlah
Vokal : Broery Pesolima
Di dalam hidup
Di dalam doa
Di dalam mimpi
Kita bersama
Kita bersatu
Bergandeng tangan
Di alam nyata
Apa yang terjadi
Buah semangka
Berdaun sirih
Aku begini
Engkau begitu
Sama saja
Ibu bapaku
Ayah bundaku
Entah ke mana
Ingin bertanya
Aku tak tahu
Pada siapa
Air mataku
Dan air matamu
Apalah gunanya
Aku begini
Engkau begitu
Sama saja
Di dalam hidup
Di dalam doa
Kita berjanji
Membuka pintu
Buka jendela bersama sama
Tapi lihatlah apa yang terjadi
Kita selalu berbeda rasa
Aku begini engkau begitu
Biarkanlah
Jangan Pernah Sangsikan
Ciptaan : Pance F Pondaag
Vokal : Meriam Bellina
Jangan pernah kau ragukan
Kesetiaanku padamu
Walau sikapku hanyalah biasa saja
Memang begitu sifat pribadiku
Jangan pernah kau sangsikan
Ketulusan hati ini
Walau tak pernah
Aku berkata sayang
Namun semua cintaku untukmu
Tak ingin bibirku
Berkata tentang janji
Biarlah semua wajar dan biasa biasa saja
Bagiku dirimu
Di atas segalanya
Yang ada di dalam
Kehidupan ini
Vokal : Meriam Bellina
Jangan pernah kau ragukan
Kesetiaanku padamu
Walau sikapku hanyalah biasa saja
Memang begitu sifat pribadiku
Jangan pernah kau sangsikan
Ketulusan hati ini
Walau tak pernah
Aku berkata sayang
Namun semua cintaku untukmu
Tak ingin bibirku
Berkata tentang janji
Biarlah semua wajar dan biasa biasa saja
Bagiku dirimu
Di atas segalanya
Yang ada di dalam
Kehidupan ini
Jalan Masih Panjang
Vocal : Tujuh Bintang
Kusadar hidup ini hanya sebentar
Untuk apa putus asa
Kan buang waktu saja
Bukankah setiap orang punya problema
Yang harus kita lalui
Dengan hati yang tabah
Lupakanlah sudah masa lalu kelabu
Kita susun langkah baru
Jangan hanya menunggu
Harapan kesempatan dan jua waktu
Takkan selamanya datang
Menghampiri hidup kita
Bersyukurlah
Hari ini kita masih dapat
Berjumpa dalam kasih sayangNya
Berdoalah
Dari semua cita cita hidup di dunia
Dan jangan kita lupa
Dia yang di atas sana
Kawan
Hidup ini berat
Tapi jangan takut kawan
Semua pengorbanan
Selalu menjanjikan bahagia
Satu lagi kawan
Jalan masih panjang
Berarti kita harus
Melangkah terus ke muka
Kusadar hidup ini hanya sebentar
Untuk apa putus asa
Kan buang waktu saja
Bukankah setiap orang punya problema
Yang harus kita lalui
Dengan hati yang tabah
Lupakanlah sudah masa lalu kelabu
Kita susun langkah baru
Jangan hanya menunggu
Harapan kesempatan dan jua waktu
Takkan selamanya datang
Menghampiri hidup kita
Bersyukurlah
Hari ini kita masih dapat
Berjumpa dalam kasih sayangNya
Berdoalah
Dari semua cita cita hidup di dunia
Dan jangan kita lupa
Dia yang di atas sana
Kawan
Hidup ini berat
Tapi jangan takut kawan
Semua pengorbanan
Selalu menjanjikan bahagia
Satu lagi kawan
Jalan masih panjang
Berarti kita harus
Melangkah terus ke muka
Kau Sangat Berarti
Ciptaan : Pance F Pondaag
Vokal : Meriam Bellina
Kucoba memahami sikapmu
Yang sering kali berubah arah
Kadang diam membisu
Berhari hari lamanya
Aku percaya kau menyayangiku
Seperti aku mengasihimu
Namun kadang dirimu
Bagai acuh tak acuh
Hanya kesabaranmu
Yang menghibur diriku
Selama ini
Kuakui betapa
Kau sangat berarti bagiku
Ingin aku katakan
Walaupun engkau sangat kukasihi
Namun jangan kau anggap
Selamanya kuharus mengalah
Vokal : Meriam Bellina
Kucoba memahami sikapmu
Yang sering kali berubah arah
Kadang diam membisu
Berhari hari lamanya
Aku percaya kau menyayangiku
Seperti aku mengasihimu
Namun kadang dirimu
Bagai acuh tak acuh
Hanya kesabaranmu
Yang menghibur diriku
Selama ini
Kuakui betapa
Kau sangat berarti bagiku
Ingin aku katakan
Walaupun engkau sangat kukasihi
Namun jangan kau anggap
Selamanya kuharus mengalah
Dingin
Ciptaan : Rinto Harahap
Vokal : Hetty Koes Endang
Malam yang dingin
Aku sendiri
Dingin dingin hati ini tambah dingin
Entah mengapa
Kalau cinta memang aku sudah tak punya
Air matakupun kini keringlah sudah
Dingin
Ingin membenci
Pada siapa
Tiada salah orang lain yang kau cinta
Bukan bukan salahmu
Tapi diri ini juga tiada bersalah
Punya rasa punya mata punya telinga
Sayang
Kau janjikan berbulan madu
Ke ujung dunia
Kau janjikan sepatuku
Dari kulit rusa
Tapi janji tinggal janji
Bukan madu hanya mimpi
Tapi janji tinggal janji
Di bibirmu
Vokal : Hetty Koes Endang
Malam yang dingin
Aku sendiri
Dingin dingin hati ini tambah dingin
Entah mengapa
Kalau cinta memang aku sudah tak punya
Air matakupun kini keringlah sudah
Dingin
Ingin membenci
Pada siapa
Tiada salah orang lain yang kau cinta
Bukan bukan salahmu
Tapi diri ini juga tiada bersalah
Punya rasa punya mata punya telinga
Sayang
Kau janjikan berbulan madu
Ke ujung dunia
Kau janjikan sepatuku
Dari kulit rusa
Tapi janji tinggal janji
Bukan madu hanya mimpi
Tapi janji tinggal janji
Di bibirmu
Simponi
Ciptaan : Pance Pondaag
Vokal : Meriam Bellina
Kudengar simponi di sana
Mengalun sendu pilu terasa
Senada gelisahku yang kian mencekam
Seiring datang gerimis perlahan
Tangiskupun tersendat pilu
Tiada kau yang masih kudambakan
Di sini di pembaringan aku sendiri
Menanti sampai akhir hidup ini
Di hatiku tiada yang lain
Selain dirimu
Kau pelita hidupku
Di hatiku hanya kau kasih dambaan kalbuku
Kau tumpuan harapan yang terakhir
Vokal : Meriam Bellina
Kudengar simponi di sana
Mengalun sendu pilu terasa
Senada gelisahku yang kian mencekam
Seiring datang gerimis perlahan
Tangiskupun tersendat pilu
Tiada kau yang masih kudambakan
Di sini di pembaringan aku sendiri
Menanti sampai akhir hidup ini
Di hatiku tiada yang lain
Selain dirimu
Kau pelita hidupku
Di hatiku hanya kau kasih dambaan kalbuku
Kau tumpuan harapan yang terakhir
Kucoba Hidup Sendiri
Ciptaan : Pance Pondaag
Vokal : Dian Piessesha
Bagaimana mungkin
Percaya kepadamu
Sedangkan ulang tahunku
Kau tak ingat lagi
Bagaimana mungkin
Kau masih menyayangku
Sedangkan kehadiranmu
Bagai angin lalu
Tak percaya lagi i i i
Tak kan aku percaya
Padamu tak sanggup harus begini
Menghadapimu
Tak percaya lagi i i i
Takkan aku perduli
Biarlah kucoba hidup sendiri
Walau tanpa kau lagi
Vokal : Dian Piessesha
Bagaimana mungkin
Percaya kepadamu
Sedangkan ulang tahunku
Kau tak ingat lagi
Bagaimana mungkin
Kau masih menyayangku
Sedangkan kehadiranmu
Bagai angin lalu
Tak percaya lagi i i i
Tak kan aku percaya
Padamu tak sanggup harus begini
Menghadapimu
Tak percaya lagi i i i
Takkan aku perduli
Biarlah kucoba hidup sendiri
Walau tanpa kau lagi
Gelas Gelas Kaca
Ciptaan : Rinto Harahap
Vokal : Nia Daniaty
Gelas gelas kaca
Bunyikan suara
Siapakah aku ini
Ayah aku tak punya
Ibupun tak punya
Siapapun aku tak punya
Hanya air mata
Yang selalu bercerita kepadaku
Gelas gelas kaca
Tunjukkan padaku
Di manakah aku ini
Sepi yang mencekam
Menusuk hatiku
Ke manakah kumelangkah
Aku ingin pulang
Ke pangkuan ibunda
Sayang
Mataku terpejam
Hatipun menangis
Menantikan dirimu
Malam yang berlalu
Tak pernah tersenyum
Menghantarkan tidurku
Gelas gelas kaca
Berikan aku cerita
Gelas gelas kaca
Di manakah ayah bunda
Vokal : Nia Daniaty
Gelas gelas kaca
Bunyikan suara
Siapakah aku ini
Ayah aku tak punya
Ibupun tak punya
Siapapun aku tak punya
Hanya air mata
Yang selalu bercerita kepadaku
Gelas gelas kaca
Tunjukkan padaku
Di manakah aku ini
Sepi yang mencekam
Menusuk hatiku
Ke manakah kumelangkah
Aku ingin pulang
Ke pangkuan ibunda
Sayang
Mataku terpejam
Hatipun menangis
Menantikan dirimu
Malam yang berlalu
Tak pernah tersenyum
Menghantarkan tidurku
Gelas gelas kaca
Berikan aku cerita
Gelas gelas kaca
Di manakah ayah bunda
Kuberserah
Pance Pondaag
Kuberserah kepadaMu Tuhan
Kubersimpu dalam kepasrahan
Dengan tiada henti aku memohon
Ampunilah segala dosa dosaku
Sejak di dalam kandungan ibuku
Engkau Tuhanku maha pengasih
Segalanya di dalam hidup ini
Kupercaya hanyalah karenamu
Dari terang hingga gelapnya malam
Kupercaya Engkau melindungiku
Dari kepahitan dan kesenangan
Kupercaya Engkau bersamaku
Kuberserah kepadaMu Tuhan
Kubersimpu dalam kepasrahan
Dengan tiada henti aku memohon
Ampunilah segala dosa dosaku
Sejak di dalam kandungan ibuku
Engkau Tuhanku maha pengasih
Segalanya di dalam hidup ini
Kupercaya hanyalah karenamu
Dari terang hingga gelapnya malam
Kupercaya Engkau melindungiku
Dari kepahitan dan kesenangan
Kupercaya Engkau bersamaku
Subscribe to:
Posts (Atom)