Friday, February 18, 2011

Mulanya Biasa Saja

Ciptaan : Pance F Pondaah
Vocal : Meriam Bellina

Mulanya biasa saja
Kita saling bercanda
Berbincang seadanya
Semua biasa saja

Tak pernah kubayangkan
Akhirnya datang juga
Gelisah dan rinduku
Menyatu dalam mimpi

Malam malam begini
Termenung kusendiri
Menunggu kau di sini
Kehadiran dirimu

Di kamar sepi bisu
Kucari bayang bayangmu
Di dalam hati ini
Merindukan dirimu

Ternyata Harus Kulupakan

Ciptaan : Pance Pondaag

Ternyata harus kulupakan
Dirimu Kasihku
Walau hati harus menangis
Biarlah ku menyendiri

Mengapa begitu cepat
Kau lahir ke dunia ini
Mengapa kita bertemu
Di simpang jalan berliku

Sungguh tersiksa hatiku
Melihat kau di sana
Namun lebih hancur lagi
Bila kaupun menyayangku

Vs :
Kau yang pertama
Yang tak pernah redup
Di hati ini

Katakan Sejujurnya

Ciptaan : Rinto Harahap
Vokal : Christin Panjaitan

Kalau dulu kita tak bertemu
Takkan pernah kurasakan artinya rindu

Kalau kita dulu tak kenalan
Takkan pernah kurasakan jatuh cinta

Kau berikan aku cinta
Dan semua yang terindah
Namun hanya sehari saja

Katakanlah katakan sejujurnya
Apa mungkin kita bersatu

Kalau tak mungkin lagi hujan
Menyejukkan hati kita
Untuk apa kau dan bersatu

Kalau tak mungkin lagi kita
Bercerita tentang cinta
Biarkanlah kupergi jauh

Kalau memang hatimu tak sayang
Mengapa dulu kau kirim surat padaku
Sampul biru tertulis namaku
Serasa terbang peluru jiwa ragaku
Namun apa yang terjadi
Kau hancurkan semua mimpi
Yang menyakitkan hati ini

Untuk apa aku di sini

Aku Cinta Padamu

Ciptaan : Pance F Pondaag
Vocal : 6 Artis JEKA

Masih ingin kulihat lagi
Senyum di bibirmu
Simpatiku pada dirimu
Berawal di sini

Kekasih memang engkau lain
Dari sekian banyaknya
Akupun ikut merasakan
Hangat pribadi dirimu

Salahkah bila malam ini aku mengakui
Jatuh cinta kepadamu

Bolehkah bila malam ini
Ingin kukatakan
Aku cinta padamu

Tak pernah aku membayangkan
Kau akan hadir di sini
Menggugah kerinduan ini
Memandang dirimu

Kekasih memang kau berbeda
Di antara segalanya
Kau bawa aku mengembara
Di akan mimpi yang indah

Mengapa Tak Pernah Jujur

Ciptaan : Pance Pondaag
Vokal : Dian Piesshesa

Mengapa kau tak pernah lagi
Melihat dan menemani diriku sayang
Seandainya daun daun pun berbisik
Dia akan bercerita tentang hati ini

Malam malam sepi begini
Terasa panjang dan sangat menyiksa diri
Rasa sunyi rasa rindu pada dirimu
Menyatu di dalam kebisuan malam ini

Mengapa kita harus hidup tersiksa
Sedangkan rinduku rindumu menyatu
Mengapa kita berdua
Tak pernah jujur mengakuinya

Mengapa kita saling menyiksa diri
Sedangkan cintaku cintamu menyatu
Jangan biarkan membara
Api cemburu di dalam hidup ini

Kisah Kasih di Malam Kudus

Pance Pondaag

Salam dariku untukmu kasih
Di malam natal ini
Malam kudus suci

Damai bersamamu
Berkat melimpahmu
Gloria in exelcis deo

Masih kuingat tahun yang lalu
Di antara nyala lilin engkau tersenyum

Aku memandangmu
Dalam keharuan
Terima kasih Tuhan anugrahMu

Kelahiran Yesus
Mempertemukan aku dan dirimu

Di malam natal yang kudus
Cinta suci terukir di hati

Malam kudus suci
Seakan hanya untuk kau dan aku
Hujan turun malam itu
Di bawa payung kita berteduh

Kumelayangkan Mataku

Yerikho Vocal Group

Kumelayangkan mataku ke gunung gunung
Dari manakah kan datang pertolonganku

Pertolonganku datangnya dari Tuhan
Yang menjadikan semesta

Dia takkan membiarkan kakimu goyah
Dan penjagamu tak akan terlelap
Tak akan terlelap
Tak akan terlena
Dia menjaga umatNya
Dengan setia

Mentari siang
Takkan menyakitimu
Dan juga bulan
Di waktu malam
Tuhanlah yang menjagaMu
Dari segala bahaya
Tuhanlah yang memeliharakan nyawamu

Tuhanlah yang menjaga
Kehidupan umatNya
Dari sekarang sampai selamanya
la la la la

Aku Jatuh Cinta

Ciptaan : Rinto Harahap
Vocal : Broery Pesolima

Janganlah kau berkata benci
Walau hatimu tak sudi

Biarkanlah anganku
Ikut bayang bayangmu
Ke mana saja

Mana pernah kutahu
Jatuh cinta padamu
Di dalam hati ini sayang
Hanya namamu

Bila hatimu tak sayang padaku
Jangan katakan
Bila hatimu tak sudi
O Sayang
Janganlah benci

Di dalam hati ini sayang
Hanya namamu
Di dalam hati ini sayang
Hanya wajahmu

Aku Begini Engkau Begitu

Ciptaan : Rinto Harahap
Vokal : Broery Pesolima

Di dalam hidup
Di dalam doa
Di dalam mimpi

Kita bersama
Kita bersatu
Bergandeng tangan

Di alam nyata
Apa yang terjadi
Buah semangka
Berdaun sirih

Aku begini
Engkau begitu
Sama saja

Ibu bapaku
Ayah bundaku
Entah ke mana
Ingin bertanya
Aku tak tahu
Pada siapa

Air mataku
Dan air matamu
Apalah gunanya

Aku begini
Engkau begitu
Sama saja

Di dalam hidup
Di dalam doa
Kita berjanji

Membuka pintu
Buka jendela bersama sama
Tapi lihatlah apa yang terjadi
Kita selalu berbeda rasa
Aku begini engkau begitu
Biarkanlah

Jangan Pernah Sangsikan

Ciptaan : Pance F Pondaag
Vokal : Meriam Bellina

Jangan pernah kau ragukan
Kesetiaanku padamu
Walau sikapku hanyalah biasa saja
Memang begitu sifat pribadiku

Jangan pernah kau sangsikan
Ketulusan hati ini
Walau tak pernah
Aku berkata sayang
Namun semua cintaku untukmu

Tak ingin bibirku
Berkata tentang janji
Biarlah semua wajar dan biasa biasa saja

Bagiku dirimu
Di atas segalanya
Yang ada di dalam
Kehidupan ini

Jalan Masih Panjang

Vocal : Tujuh Bintang

Kusadar hidup ini hanya sebentar
Untuk apa putus asa
Kan buang waktu saja

Bukankah setiap orang punya problema
Yang harus kita lalui
Dengan hati yang tabah

Lupakanlah sudah masa lalu kelabu
Kita susun langkah baru
Jangan hanya menunggu

Harapan kesempatan dan jua waktu
Takkan selamanya datang
Menghampiri hidup kita

Bersyukurlah
Hari ini kita masih dapat
Berjumpa dalam kasih sayangNya

Berdoalah
Dari semua cita cita hidup di dunia
Dan jangan kita lupa
Dia yang di atas sana
Kawan

Hidup ini berat
Tapi jangan takut kawan
Semua pengorbanan
Selalu menjanjikan bahagia
Satu lagi kawan
Jalan masih panjang
Berarti kita harus
Melangkah terus ke muka

Kau Sangat Berarti

Ciptaan : Pance F Pondaag
Vokal : Meriam Bellina

Kucoba memahami sikapmu
Yang sering kali berubah arah
Kadang diam membisu
Berhari hari lamanya

Aku percaya kau menyayangiku
Seperti aku mengasihimu
Namun kadang dirimu
Bagai acuh tak acuh

Hanya kesabaranmu
Yang menghibur diriku
Selama ini
Kuakui betapa
Kau sangat berarti bagiku

Ingin aku katakan
Walaupun engkau sangat kukasihi
Namun jangan kau anggap
Selamanya kuharus mengalah

Dingin

Ciptaan : Rinto Harahap
Vokal : Hetty Koes Endang

Malam yang dingin
Aku sendiri
Dingin dingin hati ini tambah dingin
Entah mengapa

Kalau cinta memang aku sudah tak punya
Air matakupun kini keringlah sudah
Dingin

Ingin membenci
Pada siapa
Tiada salah orang lain yang kau cinta
Bukan bukan salahmu

Tapi diri ini juga tiada bersalah
Punya rasa punya mata punya telinga
Sayang

Kau janjikan berbulan madu
Ke ujung dunia
Kau janjikan sepatuku
Dari kulit rusa

Tapi janji tinggal janji
Bukan madu hanya mimpi
Tapi janji tinggal janji
Di bibirmu

Simponi

Ciptaan : Pance Pondaag
Vokal : Meriam Bellina


Kudengar simponi di sana
Mengalun sendu pilu terasa
Senada gelisahku yang kian mencekam
Seiring datang gerimis perlahan

Tangiskupun tersendat pilu
Tiada kau yang masih kudambakan
Di sini di pembaringan aku sendiri
Menanti sampai akhir hidup ini

Di hatiku tiada yang lain
Selain dirimu
Kau pelita hidupku
Di hatiku hanya kau kasih dambaan kalbuku
Kau tumpuan harapan yang terakhir

Kucoba Hidup Sendiri

Ciptaan : Pance Pondaag
Vokal : Dian Piessesha

Bagaimana mungkin
Percaya kepadamu
Sedangkan ulang tahunku
Kau tak ingat lagi

Bagaimana mungkin
Kau masih menyayangku
Sedangkan kehadiranmu
Bagai angin lalu

Tak percaya lagi i i i
Tak kan aku percaya
Padamu tak sanggup harus begini
Menghadapimu

Tak percaya lagi i i i
Takkan aku perduli
Biarlah kucoba hidup sendiri
Walau tanpa kau lagi

Gelas Gelas Kaca

Ciptaan : Rinto Harahap
Vokal : Nia Daniaty

Gelas gelas kaca
Bunyikan suara
Siapakah aku ini

Ayah aku tak punya
Ibupun tak punya
Siapapun aku tak punya

Hanya air mata
Yang selalu bercerita kepadaku

Gelas gelas kaca
Tunjukkan padaku
Di manakah aku ini

Sepi yang mencekam
Menusuk hatiku
Ke manakah kumelangkah

Aku ingin pulang
Ke pangkuan ibunda
Sayang

Mataku terpejam
Hatipun menangis
Menantikan dirimu

Malam yang berlalu
Tak pernah tersenyum
Menghantarkan tidurku

Gelas gelas kaca
Berikan aku cerita
Gelas gelas kaca
Di manakah ayah bunda

Kuberserah

Pance Pondaag

Kuberserah kepadaMu Tuhan
Kubersimpu dalam kepasrahan
Dengan tiada henti aku memohon
Ampunilah segala dosa dosaku
Sejak di dalam kandungan ibuku

Engkau Tuhanku maha pengasih
Segalanya di dalam hidup ini
Kupercaya hanyalah karenamu

Dari terang hingga gelapnya malam
Kupercaya Engkau melindungiku

Dari kepahitan dan kesenangan
Kupercaya Engkau bersamaku

Ketik judul, penyanyi, composer atau potongan lirik