Julius Sitanggang
Tersendat sendat langkahnya si tua / Menyusuri lorong di ibu kota / Mencari anaknya yang lama berpisah / Membawa rindu dari ujung desa
Setiap tempat yang ia lalui / Telah bibirnya untuk bertanya / Ke wisma yang megah / Ke gubuk yang tua / Tapi anaknya tak bertemu jua
Bertahun dia berkelana / Tubuhnya yang lemah semakin rentah / Kembali ke desa tak berguna / Sawah dan ladang sudah tak punya
Betapa malangnya nasib si tua / Terlunta di kota metropolitan / Anak tak berjumpa / Jadilah dia pengemis di pinggiran jalan
Setiap saat si tua berdoa / Bertemu anaknya sebelum mati / Tak pernah terduga anak telah pergi / Menanti dirinya di pintu surga