Monday, March 7, 2011

Gerimis Mengundang

Slam

Kusangkakan panas berpanjangan
Rupanya gerimis
Rupanya gerimis
Mengundang
ha ha ha
Dalam tak sader ku kebasahan

Pernah juga kau pinta perpisahan
Aku sangkakan
Itu hanyalah gurauan
ha ha ha
Nyata kau serius dalam senyuman

Bukan sekejap denganmu
Bukan mainan hasratku
Engkaupun tahu niatku
Tulus dan suci

Senang benar kau ucapkan
Kau anggap itu suratan
Sikitpun riak wajahmu
Tiada terkilan

Hanya aku separuh nyawa
Menahan sebak di dada
Sedangkan kau bersahaja
Berlalu tanpa kata
Terasa diri amat terhina
Kau lakukan

Sia sia ku korban selama ini
JIka kasihku jika hatiku kau guris
Dalam tak sedar ku menangis

Suci Dalam Debu

Iklim

Engkau bagai air yang jernih
Di dalam bekas yang berdebu
Zahirnya kotoran itu terlihat
Kesucian terlindung jua

Cinta bukan hanya di mata
Cinta hadir di dalam jiwa
Biarlah salah di mata mereka
Biar perbezaan terlihat antara kita

Kuharapkan kau kan terima
Walau dipandang hina
Namun hakikat cinta kita
Kita yang rasa

Suatu hari nanti
Pasti kan bercahaya
Pintu akan terbuka
Kita langkah bersama

Disitu kita lihat
Bersinarlah hakikat
Debu jadi permata
Kita jadi mulia

Bukan khayalan yang aku berikan
Tapi keyakinan yang nyata
Karena cinta lautan berapi
Pasti akan kurenang jua

Ingat Kamu

Vokal : Dina Mariana

Diam diam kau curi pandang
Di pintu sekolah
Kau tersenyum dan menggodaku
Aku tersipu mau

Kau kirimkan salam manismu
Lewat sahabatku
Sejak saat itu bila tak bertemu
Terbayang bayang wajahmu

Aku mandi
Ingat kamu
Aku makan
Ingat kamu
Aku mau tidur
Ingat kamu

Aku sedang belajar
Ingat kamu
Aku sedang berdandan
Ingat kamu
Aku sedang sendiri
Ingat kamu

Kau kirimkan surat cintamu
Lewat sahabatku
Kau katakan hanya diriku
Ada di hatimu

Satu hari bila tak jumpa
Kurindu padamu
Aku tak mengerti mengapa begini
Aku cinta padamu


Ketik judul, penyanyi, composer atau potongan lirik