Ebiet G Ade
Gugusan hari hari
Indah bersamamu
Camelia
Bangkitkan kembali
Rinduku mengajakku ke sana.
Ingin ku berlari
Mengejar seribu bayangmu
Camelia
Tak perdulikan ku terjang
Biarpun harus kutembus padang ilalang
Tiba tiba langkahku terhenti
Sejuta tangan telah menahanku
Ingin kumaki mereka berkata
Tak perlu engkau berlari
Mengejar mimpi yang tak pasti
Hari ini juga mimpi
Maka biarkan ia datang
Di hatimu
Di hatimu
Wednesday, March 6, 2013
Misteri Cinta
Ciptaan : Ully Sigar Rusady
Vokal : Nicky Astria
Kala cinta berlabuh di dermaga
Kutelusuri karang terjal berliku
Tak perduli pasirnya melukai
Aku pasrah dalam rangkulnya
Bila cinta berlumur dusta
Aku tenggelam dalam keruhnya
Sebab ia memberi surya
Walau dia perih menyalibku
Pedihnya kemesraan yang dalam
Adalah luka karena tikamnya
Tetes darah di atas sukacita
Adalah suka rala di atas getarnya
Aku menjadi bulan atas riaknya
Aku menjadi bintang di atas gelombang
Aku jadi segala yang diinginkannya
Untuk didamparkan di pantai ini
Vokal : Nicky Astria
Kala cinta berlabuh di dermaga
Kutelusuri karang terjal berliku
Tak perduli pasirnya melukai
Aku pasrah dalam rangkulnya
Bila cinta berlumur dusta
Aku tenggelam dalam keruhnya
Sebab ia memberi surya
Walau dia perih menyalibku
Pedihnya kemesraan yang dalam
Adalah luka karena tikamnya
Tetes darah di atas sukacita
Adalah suka rala di atas getarnya
Aku menjadi bulan atas riaknya
Aku menjadi bintang di atas gelombang
Aku jadi segala yang diinginkannya
Untuk didamparkan di pantai ini
Maafkanlah
Ciptaan : Tito Sumarsono / Yuke NS
Vokal : Chrisye
Masih adakah satu kemungkinan
Bagi diriku dengan dirimu
Menjalin cerita berbagi suka duka
Walau kita sama saling mencinta
Bila di sana di depan kita
Tirai menghalangi perjalanan ini
Diriku mengerti dan dapat merasakan
Semua yang kau rasa di saat itu
Mengapa ini harus terjadi
Kita bertemu saat dirimu
Tak lagi sendiri
Cobalah engkau sadari
Mana mungkin lagi
Kita berdua kan menyatu ho ho
oh...oh....oh...
Maafkanlah diriku kasih
Vokal : Chrisye
Masih adakah satu kemungkinan
Bagi diriku dengan dirimu
Menjalin cerita berbagi suka duka
Walau kita sama saling mencinta
Bila di sana di depan kita
Tirai menghalangi perjalanan ini
Diriku mengerti dan dapat merasakan
Semua yang kau rasa di saat itu
Mengapa ini harus terjadi
Kita bertemu saat dirimu
Tak lagi sendiri
Cobalah engkau sadari
Mana mungkin lagi
Kita berdua kan menyatu ho ho
oh...oh....oh...
Maafkanlah diriku kasih
Langit Hitam
Franky and Jane
Ciptaan : Franky S dan Jhony S
Di keheningan malam
Tanpa bintang tanpa bulan
Kebisuan mencekam
Hingga lubuk yang terdalam
Kutengadahkan wajah ah...
Pada langit yang hitam
o o o
Kenapa jadi luka
Kalau cinta berbuah pedih
Sedangkan semua malam
Merindukan bintang bintang
Aku selalu bertanya ah...
Kapankah purnama
Singgah di hatiku
Kau lepaskan tangan dariku
Kau lepaskan tangan dariku
Langitpun jadi hitam
Langitpun jadi hitam
oh...oh...
Ciptaan : Franky S dan Jhony S
Di keheningan malam
Tanpa bintang tanpa bulan
Kebisuan mencekam
Hingga lubuk yang terdalam
Kutengadahkan wajah ah...
Pada langit yang hitam
o o o
Kenapa jadi luka
Kalau cinta berbuah pedih
Sedangkan semua malam
Merindukan bintang bintang
Aku selalu bertanya ah...
Kapankah purnama
Singgah di hatiku
Kau lepaskan tangan dariku
Kau lepaskan tangan dariku
Langitpun jadi hitam
Langitpun jadi hitam
oh...oh...
Indonesia Jaya
Ciptaan : Chacken M
Hari hari terus berlalu
Tiada pernah berhenti
S'ribu rintang jalan berliku
Bukanlah suatu penghalang
Hadapilah segala tantangan
Mohon petunjuk Yang Kuasa
Ciptakanlah kerukunan bangsa
Kobarkanlah dalam dada
Semangat jiwa Pancasila
Hidup tiada mungkin
Tanpa perjuangan tanpa pengorbanan
Mulia adanya
Berpeganglah tangan satu dalam jiwa
Demi masa depan
Indonesia jaya
Hari hari terus berlalu
Tiada pernah berhenti
S'ribu rintang jalan berliku
Bukanlah suatu penghalang
Hadapilah segala tantangan
Mohon petunjuk Yang Kuasa
Ciptakanlah kerukunan bangsa
Kobarkanlah dalam dada
Semangat jiwa Pancasila
Hidup tiada mungkin
Tanpa perjuangan tanpa pengorbanan
Mulia adanya
Berpeganglah tangan satu dalam jiwa
Demi masa depan
Indonesia jaya
Pondok Cinta
Nani Sugianto
Di tengah rintiknya hujan
Kita sepayung berdua
Tatap matamu, manis senyummu
Mesra dan bahagia
Pinggang ramping kupeluk erat
Degup jantungmu getarkan jiwa
Di dadaku engkau sandarkan
Kepala dengan manja
Di gunung kecil nan indah
Kita berbicang suka dan suka
Bunga mekar harus semerbak
Seharum rambutmu
Burung burung menyanyi riang
Semerdu suaramu
Janji setia kita ucapkan
Tetap saling menyinta
Di tengah rintiknya hujan
Kita sepayung berdua
Tatap matamu, manis senyummu
Mesra dan bahagia
Pinggang ramping kupeluk erat
Degup jantungmu getarkan jiwa
Di dadaku engkau sandarkan
Kepala dengan manja
Di gunung kecil nan indah
Kita berbicang suka dan suka
Bunga mekar harus semerbak
Seharum rambutmu
Burung burung menyanyi riang
Semerdu suaramu
Janji setia kita ucapkan
Tetap saling menyinta
Kini Baru Kau Rasa
Vokal : Dewi Yull
Cipt : Amin Ivos
Kau anggap cinta
Hanya sandiwara
Hanya tawa dan canda
Hanya pelipur lara
Nanti juga kan sirna
Kini kau rasa
Pahit getirnya cinta
Mengapa kau lepaskan
Kini jadi sesalan
Kasih entah di mana
Reff :
Kini kau selusuri
Jalan jalan memori
Kau harapkan bertemu
Kekasih yang kau rindu
Tiada bisa kau lupa
Wajah dan senyumannya
S'makin lama kau coba
Melupakan dirinya
S'makin dalam kau rasa
Pria :
Bukit berbunga
Rendezvous berdua
Wanita :
Kau selalu ke sana
Seakan dia di sana
Pria :
Terbayang bayang
Manis dalam kenangan
Wanita :
Kini baru kau rasa
Kasih tiada duanya
Cinta tiada taranya
Cipt : Amin Ivos
Kau anggap cinta
Hanya sandiwara
Hanya tawa dan canda
Hanya pelipur lara
Nanti juga kan sirna
Kini kau rasa
Pahit getirnya cinta
Mengapa kau lepaskan
Kini jadi sesalan
Kasih entah di mana
Reff :
Kini kau selusuri
Jalan jalan memori
Kau harapkan bertemu
Kekasih yang kau rindu
Tiada bisa kau lupa
Wajah dan senyumannya
S'makin lama kau coba
Melupakan dirinya
S'makin dalam kau rasa
Pria :
Bukit berbunga
Rendezvous berdua
Wanita :
Kau selalu ke sana
Seakan dia di sana
Pria :
Terbayang bayang
Manis dalam kenangan
Wanita :
Kini baru kau rasa
Kasih tiada duanya
Cinta tiada taranya
Bukan Kau Yang Pertama
Cipt : Pance F Pondaag
Vokal : Meriam Bellina
Bukankah pernah bibir ini
Berterus terang padamu
Tentang diriku ini
Tak lagi seperti dulu
Sejujurnya t'lah kukatakan
Bukan bukan dirimu
Yang pertama kali
Menyentuh hatiku
Menyentuh tubuhku
Masih kuingat saat itu
Jawab di bibirmu
Apapun terjadi
Kau tetap menyayangiku
Aku diam menatap pilu
Sunggulkah hatimu sayang
Serasa bermipi
Kau membuka hati
Memahami diriku
Tapi apa yang terjadi
Manisnya kurasakan sesaat saja
Kau buka kembali lembaran yang dulu
Yang telah berlalu
Mengapa di saat ini
Hadir penyesalam di dalam hatimu
Sungguh kau terlalu
Sumpah demi apa kini tak berarti lagi
Vokal : Meriam Bellina
Bukankah pernah bibir ini
Berterus terang padamu
Tentang diriku ini
Tak lagi seperti dulu
Sejujurnya t'lah kukatakan
Bukan bukan dirimu
Yang pertama kali
Menyentuh hatiku
Menyentuh tubuhku
Masih kuingat saat itu
Jawab di bibirmu
Apapun terjadi
Kau tetap menyayangiku
Aku diam menatap pilu
Sunggulkah hatimu sayang
Serasa bermipi
Kau membuka hati
Memahami diriku
Tapi apa yang terjadi
Manisnya kurasakan sesaat saja
Kau buka kembali lembaran yang dulu
Yang telah berlalu
Mengapa di saat ini
Hadir penyesalam di dalam hatimu
Sungguh kau terlalu
Sumpah demi apa kini tak berarti lagi
Subscribe to:
Posts (Atom)