Sunday, April 3, 2011

Sepasang Mata Bola

Hampir malam di Jogja ketika keretaku tiba
Remang remang cuaca terkejut aku tiba tiba
Dua mata memandang seakan akan ia berkata
Lindungi aku pahlawan daripada sang angkara murka

Sepasang mata bola dari balik jendela
Datang dari Jakarta nuju medan perwira
Kagum kumelihatnya sinar sang perwira rela
Hati telah terpikat semoga kelak kita berjumpa pula

Dua mata memandang seakan akan ia berkata
Lindungi aku pahlawan daripada sang angkara murka

Sepasang mata bola gemilang murni mesra
Telah memandang beta di Setasiun Jogja
Sepasang mata bola seolah olah berkata
Pergilah pahlawanku jangan bimbang ragu bersama doaku








Gugur Bunga

Betapa hatiku takkan pilu
Telah gugur pahlawanku
Betapa hatiku tak akan sedih
Hampa ditinggal sendiri
Siapakah kini pahlawan hati

Pembela bangsa sejati
Telah gugur pahlawanju
Tunai sudah janji bakti
Gugur satu tumbuh seribu
Tanah air jaya sakti

Sumber Pengharapanku

Jiwaku merindukanMu
Ya Allah yang hidup
Jiwaku haus kepadaMu ya Allah yang hidup

Kubersyukur kepadaMu sumber pengharapanku
Penolongku ya Allahku
Tiada yang sepertiMu

Allahku Dasyat

Dari utara ke selatan
Terdengar pujian bagi Allah
Dari barat sampai ke timur
Nama Yesus disanjung tinggi

Dari pulau pulau lembah lembah gunung gunung yang tinggi

KemuliaanNya disaksikan kebenaranNya diceritakan
Yesus Yesus nama Yesus
Nama Yesus disanjung tinggi
Dari pulau pulau lembah lembah gunung gunung yang tinggi

Allahku dasyat berkuasa
Seluruh bumi sujud menyembah tinggikan namaMu
Allahku dasyat berkuasa
Seluruh bumi sujud menyembah tinggikan namaMu
Tinggikan namaMu

Keselamatan Dari Allah

Tiba saatnya kami berkumpul bersatu
Dari setiap suku dan bangsa
Berdiri di hadapan tahta Anak Domba
Satu suara mengatakan

Keselamatan dari Allah
Yang duduk dan bertahta

Kami naikkan pada Anak Domba

Pujian dan kekuatan
Hormat dan kekuasaan
Kemuliaan bagi Dia selamanya

Ketik judul, penyanyi, composer atau potongan lirik